KDB (Koefisien Dasar Bangunan) adalah salah satu istilah yang digunakan dalam perencanaan dan pengembangan properti untuk mengatur ketinggian bangunan yang dapat dibangun di suatu area atau lahan. KDB menentukan sejauh mana lahan dapat ditutupi oleh bangunan.
Fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Pengaturan Ketinggian Bangunan: KDB mengatur batasan ketinggian bangunan yang dapat dibangun di suatu area. Koefisien tersebut biasanya dinyatakan dalam persentase atau faktor perkalian terhadap luas lahan. Misalnya, jika KDB adalah 0,8 dan lahan memiliki luas 500 meter persegi, maka total luas bangunan yang dapat dibangun adalah 0,8 x 500 = 400 meter persegi.
2. Pengendalian Kepadatan Bangunan: KDB juga digunakan untuk mengendalikan kepadatan bangunan di suatu area. Dengan membatasi persentase lahan yang dapat ditutupi oleh bangunan, KDB membantu menjaga ruang terbuka dan area hijau di sekitar bangunan.
3. Estetika dan Tatanan Kota: KDB juga berperan dalam menciptakan estetika dan tatanan kota yang harmonis. Dengan mengatur ketinggian bangunan, KDB membantu menjaga proporsi visual antara bangunan yang satu dengan yang lain serta memberikan tampilan yang seimbang secara visual.
4. Kehidupan Lingkungan: Penggunaan KDB yang bijak juga berperan dalam menjaga kualitas hidup lingkungan sekitar. Dengan membatasi kepadatan bangunan, KDB membantu menjaga sirkulasi udara, pencahayaan alami, dan akses cahaya matahari yang lebih baik.
Penerapan KDB dapat bervariasi di setiap wilayah dan dapat diatur oleh peraturan tata ruang setempat, perundang-undangan, atau perencanaan tata kota yang berlaku.